Sebagai makhluk sosial sikap prajurit TNI
memiliki keinginan dan kebutuhan untuk berinteraksi, berkomunikasi dan
bergaul dengan masyarakat sekitarnya, namun tidak selamanya interaksi
dapat berjalan dengan mulus dan harmonis terkadang timbul gesekan yang
berlanjut pada perselisihan dan bentrokan yang berakibat terjadinya
korban yang tidak diinginkan apabila tidak mengedepankan kepentingan
bersama.Sebagai contoh Kasus kekerasan anggota TNI terhadap jurnalis pd
peristiwa jatuhnya pesawat Hawk 200 di Jalan Amal, Pasir Putih,
Kecamatan Siak Hulu, Kabupaten Kampar, Riau,Selasa (16/10/2012).
Sikap TNI seperti itu bisa saja terjadi, karena setiap manusia
tidak pernah luput dr kekhilafan.mungkin saja ada alasan tertentu
mengapa TNI melanggar keras jurnalis utk tidak meliput berita tsb.
karena tak bisa menahan emosi melihat wartawan yg tak mau mendengarkan,
akibatnya terjadilah suatu kejadian yg tidak diinginkan.
Pendidikan TNI tak pernah mengajarkan agar bersikap keras dan kejam
kepada masyarakat. karena setiap prajurit TNI memegang teguh kemitraan
terhadap masyarakat sperti brikut:
1. Berpedoman dan berpegang teguh pada Sapta Marga, Sumpah Prajurit
dan 8 wajib TNI serta menghargai norma-norma yang berlaku di
masyarakat.
2. Bersikap rendah hati dan lapang dada dan mendahulukan koordinasi
dan cara-cara yang lebih persuasif setiap menghadapi permasalahan.
3. Menghindari penggunaan senjata api yang tidak seperlunya apabila
terpaksa menggunakan senjata api harus melalui prosedur yang telah di
tetapkan untuk menghindari terjadinya korban jiwa.
4. Memegang teguh makna jati diri TNI, terutama TNI sebagai tentara
rakyat, yaitu tentara yang berasal dari rakyat dan berjuang untuk
rakyat dan bukan sebaliknya menjadi musuh rakyat.
BY: NOPELINA GEA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar